Berbagaidampak positif dan negatif suatu kegiatan pembangunan sbb : 1.Dampak positif pembangunan Berbagai kemudahan, kesenangan, dan kepuasan hidup dalam melakukan aktivitas merupakan dampak positif dari suatu kegiatan bermunculnya gedung-gedung pusat perbelanjaan mempermudah penduduk untuk melakukan aktivitas jual beli dalam DampakPerubahan Iklim Terhadap Kesehatan Manusia. Perubahan iklim menyebabkan banyak masalah lingkungan. Hal yang sudah mulai terjadi adalah fenomena es di kutub-kutub bumi meleh yang menyebabkan permukaan air naik sehingga menyebabkan banjir. Ditambah lagi cuaca ekstrim yang belakangan ini sering terjadi. Dampaknegatif musim kemarau yaitu kemungkinan besar terjadinya kekeringan. Dampak positif musim kemarau yaitu membantu pertumbuhan tumbuhan (karna matahari membantu proses fotosintesis). Dampak negatif dari musim hujan yaitu sedikit menghambat pertumbuhan tanaman (bila matahari tidak muncul tanaman tidak dapat bertumbuh dengan baik). Namun di lain sisi terdapat juga dampak negatif musim kemarau, yaitu sumur tidak lagi mempunyai persediaan air bersih karena jumlahnya menurun, kondisi air pertanian yang mongering bisa menyebabkan gagal panen. Selain itu, terdapat dampak negatif juga bagi kesehatan, diantaranya yaitu alergi gatal akibat cuaca panas, dehidrasi, peningkatan 6qbaEBz. Ilustrasi BLORANEWS – Bagi petani, musim hujan menguntungkan karena bisa berdampak positif pada tanaman. Ketersediaan air akan membuat tanaman jadi lebih sehat dan subur. Namun sebaliknya, bisa juga membuat tanaman rusak jika jumlah airnya berlebihan. Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG, pada akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023 mayoritas wilayah di Indonesia akan mengalami peningkatan curah hujan akibat fenomena la nina. Kondisi tersebut akan membuat jumlah air membludak dan memberikan dampak negatif bagi petani. Berikut dampak negatif yang perlu diantisipasi petani jika curah hujan mulai meningkat 1. Rusaknya Tanaman Curah hujan yang terlalu tinggi akan berdampak buruk bagi petani. Karena jika hujannya terlalu deras, maka bisa menghanyutkan lapisan subur pada tanaman. Bahkan jika terjadi banjir, tanaman akan rusak dan hanyut bersama banjir. Situasi ini akan membuat petani mengalami kerugian. 2. Rawan Penyakit Dibalik kelebihannya, musim hujan juga berpotensi membuat petani kerepotan. Cuaca yang dingin akan menyebabkan kelembapan meningkat dan membuat penyakit tanaman mudah berkembang biak. Sehingga kemungkinan buruk bisa saja terjadi pada tanaman. 3. Kualitas Tanaman Proses fotosintesis yang optimal akan berdampak pada kualitas tanaman. Saat musim hujan, proses fotosintesis tidak akan optimal karena kurangnya sinar matahari. Otomatis, kondisi ini akan berdampak pada rendahnya kualitas tanaman. Dan jika kualitas tanaman rendah, maka petani akan merugi. kin. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID ON8lU-PlNDuwpiwvPA-QFTQsPbEsbmlJDtrjHOcNCXPgsLZD8ojF2A== – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan Indonesia perlu lebih mewaspadai potensi dampak El Nino. Untuk diketahui, El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut SML di atas kondisi normal yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur. “ENSO El Nino-Southern Oscillation netral diprediksi mulai beralih menuju fase El Nino pada periode Juni 2023 dan diprediksi akan berlangsung dengan intensitas lemah hingga moderat,” ucap Dwikorita melalui keterangan resmi yang diterima Kamis 8/6/2023.Selain itu, ia mengatakan, juga terdapat gangguan iklim dari Samudra Hindia berupa Indian Ocean Dipole IOD yang diprediksi berpeluang akan beralih menuju fase positif mulai Juni 2023, IOD sebelumnya berada pada fase Netral selama Maret-April. Baca juga Apa Itu El Nino dan IOD, 2 Fenomena Gangguan Iklim yang Terjadi Bersamaan pada Juni 2023? Baca juga Mengenal Apa Itu El Nino dan Dampaknya bagi Bumi Lantas apa saja dampak El Nino di Indonesia?Dampak El Nino di Indonesia Dwikorita menerangkan, kombinasi dari fenomena El Nino dan IOD Positif tersebut dapat berdampak pada berkurangnya curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia selama periode musim kemarau 2023. “Bahkan sebagian wilayah diprediksi akan mengalami curah hujan dengan kategori Bawah Normal lebih kering dari kondisi normalnya hingga mencapai hanya 20 mm per bulan dan beberapa wilayah mengalami kondisi tidak ada hujan sama sekali 0 mm/bulan,” terangnya. Lebih lanjut, Dwikorita menambahkan perlunya lebih menggalakkan upaya pencegahan dan mensiagakan upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan guna mengantisipasi meningkatnya potensi karhutla, terutama wilayah atau provinsi yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan. "BMKG sendiri terus melakukan pemantauan untuk mendeteksi titik panas atau hotspot menggunakan satelit. Jika BMKG mendeteksi potensi karhutla maka secara resmi BMKG akan mengeluarkan peringatan dini,” jelasnya. Baca juga Mengenal Petrichor, Aroma yang Ditimbulkan Saat Hujan Turun Sementara itu, Plt Kepala Pusat Perubahan Iklim BMKG, Fachri Rajab menyampaikan wilayah yang diprediksi mengalami hujan dengan kategori Bawah Normal pada Juni 2023 sebagai berikut Sebagian Aceh Sebagian Jambi Bengkulu Sumatera Selatan Bangka Belitung Lampung Jawa Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Sebagian Kalimantan Barat Sebagian Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Sebagian Sulawesi Selatan Sebagian Sulawesi Barat Sebagian Sulawesi Tenggara Sebagian Sulawesi Tengah Sebagian Maluku Sebagian Papua Barat Sebagian Papua. Baca juga Apa Itu El Nino dan IOD, 2 Fenomena Gangguan Iklim yang Terjadi Bersamaan pada Juni 2023? Freepik/vecstock Ilustrasi musim kemarau. Sebagai negara beriklim tropis yang terletak di garis khatulistiwa, menjadikan wilayah Indonesia memiliki 2 musim utama, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Diantara kedua musim tersebut ada musim transisi yang disebut musim pancaroba. Pengertian Musim HujanProses TerjadinyaJenis Musim HujanMusim Hujan di IndonesiaPengaruh Pemanasan Global Terhadap Musim Hujan Musim hujan yang juga disebut musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan rata-rata curah hujan dalam waktu tertentu secara tetap. Musim ini hanya terjadi di wilayah tropis, contohnya adalah Indonesia. Secara teknis meteorologi, suatu wilayah mengalami musim hujan jika besarnya curah hujan dalam satu dasarian sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya. Dasarian merupakan satuan waktu meteorologi yang lamanya 10 hari. Permulaan musim penghujan dapat berlangsung lebih awal atau maju, sama, serta lambat atau mundur daripada waktu normal rata-rata dalam periode 30 tahun. Pixabay Berdasarkan jumlah curah hujan, musim hujan bersifat “normal” jika persentasenya berada diantara 85% sampai 115% dari rata-rata 30 tahunan, kemudian bersifat “atas normal” jika melebihi 115% dari rata-rata catatan 30 tahunan, serta bersifat “bawah normal” apabila kurang dari 85% dari rata-rata catatan 30 tahunan. Jika curah hujan dalam satu dasarian tinggi namun tidak diikuti dasarian berikutnya atau tidak konsisten, maka cuaca tersebut dianggap sebagai peralihan musim atau musim pancaroba. Proses Terjadinya Musim penghujan terjadi ketika ada perbedaan antara massa daratan dan suhu samudera yang jaraknya saling berdekatan. Ketidakseimbangan tersebut disebabkan oleh perbedaan cara air dan bumi dalam menyerap panas matahari atau sumber panas lainnya. Air memiliki suhu lebih merata, sedangkan tanah mempunyai variasi dalam menyerap suhu. Pada periode yang lebih hangat, matahari akan memanaskan tanah dan air. Air mempunyai sifat memantulkan panas dan tanah tidak memiliki sifat tersebut, sehingga tanah akan mengalami peningkatan suhu lebih tinggi dibanding air. Kondisi tersebut menyebabkan udara di atas bumi memiliki tekanan rendah dan menciptakan udara lembab dari laut yang berhembus ke darat. Udara lembab yang berada di atas permukaan tanah akan naik lebih tinggi kemudian mengalami pendinginan dan kembali berhembus ke laut. Siklus ini terus berulang hingga udara lembab tersebut memebntuk awan di atas daratan dan menghasilkan hujan. Selanjutnya bulan-bulan lebih dingin akan terjadi peristiwa sebaliknya. Air akan kehilangan panas lebih cepat daripada tanag, sehingga udara diatas daratan lebih hangat dibanding di atas lautan. Kondisi ini mengakibatkan udara mengalir dari darat ke laut dan mengalami presipitasi di atas laut setelah pendinginan. Jenis Musim Hujan Musim penghujan dibagi menjadi dua jenis, yaitu musim hujan basah dan kering. Musim hujan basah adalah musim penghujan yang disertai curah hujan tinggi dan lebat, sedangkan musim hujan kering ialah musim penghujan tanpa curah hujan. Musim Hujan di Indonesia Di daerah tropis seperti Indonesia, musim penghujan terjadi bergantian dengan musim kemarau atau musim kering dan dipengaruhi oleh gerak semu matahari tahunan. Pergerakan matahari akan mengubah peta suhu udara dan permukaan tanah, serta samudera. Perbedaan suhu akan mengubah konsentrasi uap air di udara. Pixabay Umumnya musim hujan terjadi di bumi yang sedang mengalami posisi zenith peredaran semu matahari. Zenith merupakan titik di angkasa yang persis berada diatas titik pengamatan. Posisi ini tergantung oleh arah gaya gravitasi bumi di tempat pengamat berada. Musim penghujan di Indonesia berlangsung pada bulan Oktober hingga Maret. Pada masa ini curah hujan rata-rata di Indonesia sekitar mm setuap tahun. Akan tetapi sebaran tersebut tidak merata, contohnya di Palu dan Timor yang hanya mengalami curah hujan 500 mm sampai 700 mm per tahun. Kondisi tersebut berbeda dengan kawasan utara Indonesia seperti Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi Riau, Bengkulu dan wilayah Jawa Barat seperti Bogor dan Bandung yang mengalami curah hujan sangat tinggi. Musim penghujan di Indonesia juga dipengaruhi oleh El Nino dan La Nina dengan siklus 3 sampai 5 tahunan. Adanya fenomena El Nino menjadikan musim kemarau lebih lama dan sangat ekring, sedangkan La Nina menyebabkan curah hujan sangat tinggi dan lebih lama dibanding biasanya. Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Musim Hujan Studi yang dilakukan pada tahun 2015 menyatakan bahwa pemanasan global menyebabkan efek rumah kaca yang berdampak negatif dan berpeluang merusak tatanan siklus musim hujan. Menurut perkiraan sekitar 50 hingga 100 tahun mendatang, bumi akan mengalami peningkatan curah hujan sangat tinggi pada musim panas atau kemarau. Peningkatan curah hujan ini disebabkan oleh gas rumah kaca, seperti karbondioksida sehingga meningkatkan kapasitas udara menampung air. Kondisi tersebut menyebabkan bencana banjir di daerah basah. Sedangkan saat musim kemarau di wilayah tertentu akan mengalami kekeringan ekstrim.

dampak positif dan negatif musim hujan